[Ficlet] Mother’s Day

mothers-day

.

.

© 2013 ©

ChubbyVampire present

Title: Mother’s Day || Cast: Kang Minhyuk (CNBLUE’s Minhyuk) || Genre: Hurt-comfort-family || Length: Ficlet || Rating: T

“Eomma, saranghamnida.”

.

.

THIS IS MY OWN FANFICTION. STORY AND OC(s) ARE MINE. BASHER AND SILENT READERS ARE NOT ALLOWED. BUT YOUR COMMENTS ARE VERY WELCOME. THANKISS.

.

.

Special for my mom, and special for mother’s day!

.

.

Eomma kajja! Kita berangkat sekarang,” ajak anak kecil berusia 5 tahun itu. Ibunya mengernyit tak mengerti.

“Kita akan kemana?” tanya Ibunya.

“Membeli permen kapas,” anak kecil itu menjawabnya dengan senyuman, matanya yang sipit pun tenggelam dalam eyesmilenya. Ia menggandeng tangan Ibunya dan mulai berjalan meninggalkan rumah.

*          *          *

Saengil chukhaeyo eomma! Aku bangga pada eomma. Aku bangga memiliki ibu seperti eomma. Eomma adalah superwomen terhebat yang pernah ada! Yang hanya milikku seorang,” mata sipit Minhyuk berbinar tatkala ia memberikan sebuah kado berbentuk persegi dengan pita berwarna merah diatasnya kepada sang Ibu.

Ibunya menerima kado tersebut dengan perasaan sangat senang. Beliau mulai membuka kado tersebut, dan seketika itulah mulutnya terbuka lebar, bersamaan dengan kristal bening yang mengalir melewati pipinya. Tangannya bergetar, ia menatap Minhyuk tak percaya.

“Minhyuk-ah..” suara sang Ibu bergetar. Minhyuk kembali menatapnya dengan tersenyum sumringah.

“Kado untuk eomma, selamat ulang tahun eomma, dan selamat hari Ibu!” Minhyuk yang saat itu masih berusia 10 tahun memeluk Ibunya dengan sayang. Ia begitu bangga memiliki Ibu sepertinya.

*          *          *

Eomma, menjadi anak baru itu tidak enak. Kemarin aku di bully oleh para sunbae karena mata sipitku. Betapa aku membenci semua itu,” Minhyuk merengut. Ia begitu kesal kepada para seniornya di sekolah. Ibunya hanya tersenyum dan tetap bergelut pada pekerjaannya, membuatkan makan siang untuk Minhyuk.

Gwaenchana, mungkin mereka iri dengan mata sipitmu itu karena mata mereka terlalu besar hahaha. Percaya pada eomma, setelah mereka tahu bahwa anak eomma ini sangatlah pintar bernyanyi dan bermain drum, mereka semua pasti akan iri dan tidak akan membullymu lagi,”

*          *          *

“Aku sangat sayang pada eomma. Beberapa tahun lagi saat aku sudah sukses, aku akan membelikan eomma rumah yang sangat besar dengan halaman yang luas. Dan kita akan tinggal disana eomma,

Mereka berdua duduk didepan danau, mereka Minhyuk dan Ibunya. Bagi Minhyuk menghabiskan akhir pekan dengan Ibunya merupakan hal yang lebih indah dibandingkan menghabiskan akhir pekan dengan teman-temannya dan menghambur-hamburkan uang. Minhyuk sangat tidak suka akan hal itu.

“Ya, yang terpenting sekarang kau harus rajin belajar agar bisa lulus dengan nilai terbaik. Agar kau bisa mendapatkan beasiswa di universitas yang memang kau inginkan sejak dulu. Dengan itu, kau pasti bisa meraih semua mimpi-mimpimu,” Ibunya tersenyum seraya mengusap rambut anak kesayangannya itu. Anak satu-satunya.

Arasseo eomma, aku berjanji akan melakukan itu semua,”

*          *          *

Eomma! Aku diterima di kantor itu!” Minhyuk berlari dan berhambur memeluk Ibunya yang sedang menjahit. Ibunya tersenyum, bangga terhadap puteranya ini.

“Selamat! Kau memang anak yang sangat hebat. Sebagai hadiahnya, eomma akan membuatkan sup tahu kesukaanmu,”

“Terimakasih eomma,”

*          *          *

Semua kenangan akan masa kecilnya terputar di otak pria itu. Ia menghela napasnya dan turun dari mobilnya kemudian mulai melangkah.

Cukup lama berjalan, akhirnya sampailah ia disebuah tempat yang cukup luas. Tanahnya berwarna cokelat kemerahan dengan rumput hijau diatasnya. Sejauh mata memandang, yang ia lihat hanyalah puluhan gundukan tanah dengan batu diatasnya.

Hingga matanya menangkap satu gundukan yang amat familiar dimatanya. Ia kembali melangkah dan mendekati gundukan itu. Ia mendudukkan dirinya kemudian meraba batu dengan goresan putih disana. Membentuk sebuah nama yang amat sangat ia sayangi, “Hwang Yung Shin.”

Siapakah Hwang Yung Shin?

Hwang Yung Shin adalah Ibunda Minhyuk. Ya, kini pria itu berada di pusara ibunya. Pria dengan jas hitam itu mulai menundukkan wajahnya, berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Eomma.. Selamat sore, apakah disana eomma baik-baik saja? Apakah eomma berada disamping Tuhan? Dikelilingi malaikat-malaikat seperti apa kata eomma dulu? Kuharap eomma masih tetap seperti itu.

Eomma, maafkan karena aku mulai jarang menghampiri eomma disini. Tugas kantorku sungguh banyak akhir-akhir ini. Sejujurnya, aku mulai bosan dengan semua tugas itu. Tapi, tapi aku ingat akan janjiku pada eomma. Aku akan terus berusaha demi menggapai cita-citaku. Memiliki sebuah rumah musik yang amat terkenal di seluruh penjuru kota Seoul dan membeli rumah mewah dengan halaman yang luas, yang akan kutinggali dengan eomma. Aku masih ingat dengan janjiku yang itu, maka dari itu aku akan terus berusaha dan semangat menjalankan semua pekerjaanku. Eomma, maafkan aku. Kemarin aku tak sengaja telah memecahkan vas bunga kesayangan eomma. Aku sungguh minta maaf eomma, aku benar-benar tidak sengaja. Kemarin aku cukup stress dengan semua tuntutan tugas yang ada. Aku lelah, sangat lelah.

Eomma, jika aku telah berbuat salah, tegurlah aku. Datanglah ke mimpiku, peluk aku, aku sungguh merindukan eomma. Aku rindu suara eomma, senyuman eomma, makanan buatan eomma, aku rindu menghabiskan waktu bersama eomma, aku rindu semuanya, semua yang kulakukan bersama eomma. Aku ingin kembali seperti dulu, ya, walaupun aku tahu itu semua tak akan mungkin.

Eomma, disana eomma tak boleh menangis ya melihatku menangis seperti anak kecil saat ini. Aku sungguh masih tak bisa hidup tanpa eomma. Setahun bukanlah waktu yang sebentar bagiku untuk hidup sendiri tanpa eomma. Tanpa orang yang selalu ada disampingku saat aku butuh, kapanpun dan dimanapun itu. Orang yang selama 23 tahun ini telah menemaniku, bahkan sampai saat ini.

Eomma, semoga eomma tetaplah bahagia disana. Disamping Tuhan, dan diantara malaikat-malaikatNya. Aku sangat menyayangi eomma. Oh astaga, hampir saja aku lupa. Selamat hari ibu, dan selamat ulang tahun untuk eomma. Doaku akan selalu menyertai eomma..”

Pria itu mengangkat wajahnya, matanya merah dan berair. Tetapi ia sedang tersenyum, tersenyum tulus menatap pusara Ibunya. Ia mengangkat tangannya dan mengusap batu nisan Ibunya beberapa kali, masih tetap dengan senyuman yang tersungging di bibirnya.

Ia mengambil bunga di keranjang yang telah ia bawa dan meletakkannya tepat dibawah nisan sang Ibu. Ia terdiam sejenak kemudian mulai bangkit dari duduknya. Membenarkan dasi serta jasnya dan kembali tersenyum, tentu sebelumnya ia telah menghapus air matanya.

Ia kembali menoleh pada pusara Ibunya.

Eomma, aku pulang. Selalu sampaikan doa-doaku kepada Tuhan ya. Annyeong eomma, saranghamnida..”

.

.

|| THE END ||

 

 

“Siapapun kita, tanpa adanya sosok seorang ibu, kita takkan pernah ada di dunia. Takkan pernah merasakan indahnya semua ciptaan Tuhan seperti yang kita rasakan saat ini. Siapapun ibumu, bagaimanapun beliau, bagaimanapun sikap beliau kepadamu, tetap sayangi dan cintailah ibumu. Karena kita tidak akan pernah tahu, kapan Tuhan akan mengambilnya dari kita. Bisa saja minggu depan, besok, bahkan saat ini juga. Berbahagialah, dan berbanggalah, bagi kalian yang masih memiliku sosok seorang bidadari surga seperti ibu. Karena tidak semua anak di dunia ini masih memiliki ibu ataupun orangtua lengkap yang amat menyayangi mereka seperti apa yang kita miliki dan kita rasakan saat ini. Cintailah, sayangilah, dan jagalah ibu kalian seperti kalian mencintai, menyayangi, dan menjaga diri kalian maupun pasagan kalian. Jika beliau telah tiada, selalu lindungi beliau dengan doa-doa dari kita. Selamat hari ibu! ILYSM mamaaa!♥♥♥” –Chubby Vampire.

 

4 pemikiran pada “[Ficlet] Mother’s Day

  1. hrr gegara salah komen jadinya mau komen apa deh gue -u-”
    Pokoknya gegara habis liat si minhyuk di the heirs barusan terus baca FF ini kayanya jadi dapet bangat feelnya. Wajahnya minhyuk masih terbayang/?
    Baca FF ini nih udah berkaca-kaca meski ga netes gegara malu wkwk
    Pokoknya tetep nulis deh beb :3 diriku ngefans sama bahasa dan jalan cerita yang anda gunakan :3

    • hehe jan nangis bebebbb, pukpuk /sodorin myungsoo/? :p gapapa kok nangis, gue aja yg author sndiri pas baca ini lg malah mewek inget mama yg bsk ultah bzzz..
      hehehe maacih bebeb gue terhura doh elu emang reader setia gue dah :3
      btw wp elu kmn? jan bilang udh ga diurus? hemehhh..

Tinggalkan Balasan ke Devanda Ghean Batalkan balasan